Kamis, 29 Juli 2010

Mulailah Dengan Outline

An outline is a formal system used to think about and organize your paper. For example, you can use it to see whether your ideas connect to each other, what order of ideas works best, or whether you have sufficient evidence to support each of your points. Outlines can be useful for any paper to help you see the overall picture.
Kutipan dari http://depts.washington.edu/psywc/handouts.shtml

Terjemah bebas dari outline adalah sistem formal yang digunakan untuk mengarahkan dan mengatur tulisan kita. Kita dapat menggunakan outline untuk mengetahui apakah ide yang satu berhubungan dengan ide yang lain. Outline juga bisa dijadikan parameter untuk memilih ide yang kita anggap paling baik. Outline juga bisa dipakai untuk mengetahui apakah kita mempunyai data yang cukup akurat untuk mendukung poin-poin yang telah kita tetapkan. Outline membantu kita melihat isi tulisan secara keseluruhan.

Secara sederhana outline adalah kerangka karangan. Outline berisi garis besar tentang apa saja yang akan kita tulis. Outline sangat membantu kita menulis non fiksi karena dengan membuat outline maka secara sadar kita telah menentukan sistematika tulisan dan telah menentukan isi serta tujuan tulisan itu dibuat.

Bagaimana membuat outline? Mungkin tiap orang punya cara sendiri menulis outline. Berikut saya ambilkan dari sumber yang sama, dengan terjemah bebas dari saya. (http://depts.washington.edu/psywc/handouts.shtml)

1. Tentukan topik.
Topik merupakan hal penting dalam membuat sebuah tulisan. Ungkapkan dalam satu kalimat atau satu frase tentang isi dari seluruh tulisan. Topik akan membuat kita fokus pada tema utama.
2. Tuliskan bab-bab utama (poin-poin utama)
Apa saja yang ingin kita tuliskan dalam naskah kita? Tuliskan poin-poin tersebut. Kata pengantar biasanya juga mengenalkan seluruh poin utama dari materi tulisan..
3. Selesaikan bab pertama.
Ada yang tidak suka dengan poin ke-3 dan langsung meloncat ke poin ke-4. No problemo, sob! Poin ketiga meminta kita menuliskan tentang bab pertama. Jika dalam naskah kita banyak dijumpai istilah yang kompleks dan khusus, bab pertama sangat cocok untuk menjelaskan pengertian dari istilah-istilah khusus tersebut. Untuk naskah yang sangat teoritis, bab pertama dapat digunakan untuk bercerita tentang latar belakang mengapa teori tersebut diperlukan..
4. Tuliskan sub bab (sub poin utama)
Setelah menuliskan bab-bab utama, maka tiap bab utama dapat kita perinci dengan sub bab yang mendukung poin utama. Jumlahnya terserah, tergantung seberapa banyak informasi yang ingin kita bagikan. Tapi secara umum, tiap bab utama terdiri dari minimal dua sub bab.

Setelah sub bab selesai. Maka pandangi outline anda. Dan yakinlah bahwa dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, naskah utuh buatan anda akan segera selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar